Selasa, 09 November 2010

PEMANFAATAN LINTAH PADA TERAPI MEDIS

PEMANFAATAN LINTAH PADA TERAPI MEDIS

Lintah selalu dianggap sebagai parasit yang menyebalkan. Namun, cacing penghisap darah bernama latin hirudo medicinalis ini sebenarnya telah sejak lama digunakan sebagai pengobatan traditional di berbagai benua. Sejak abad ke-19, lintah diyakini bisa meringankan sakit kepala hingga asam urat. Tetapi, dengan berbagai alasan lintah mulai ditinggalkan.

Melalui beberapa penelitian yang menunjukan khasiat beragam, lintah melakukan comeback ke dunia medis. Seorang ahli AS, Dr. Roy Sawyer membangun peternakan lintah di Swansea, Wales Selatan. Biopharm-nya mengembangkan lebih dari 50.000 lintah yang di suplai ke rumah sakit dan laboratorium seluruh dunia.

Kegunaan lintah, sebagian dimanfaatkan pada operasi plastic dan rekronstruksi, termasuk pada pemasangan jari, tangan, kaki, kuping, dan hidung. Pionir penggunaan lintah pada operasi plastic dan rekronstruksi modern adalah ahli bedah Slovenia, M. Derganc, dan F. Zdravic dari Ljubljana. Ke duanya menulis di British Journal of Plastic Surgery pada 1960, memaparkan kegungaan lintah. Gigitan lintah membantu aliran darah dan air liurnya mengandung zat anestesi di area luka, memperbesar pembuluh darah dari penggumpalan.

Pada mikrosurgeon , misalnya menyambungkan kembali jari, biasanya ada kesulitan menghubungkan arteri. Apalagi jiika jaringanya rusak, seringkali timbul penggumpalan sehingga aliran darah menjadi stagnan. Bagian yang di hubungkan menjadi biru dan tidak hidup. Pada saat inilah di butuhkan lintah.

Dalam kasus pemadatan saluran darah dan untuk mendorong aliran darah, peran lintah sangat besar. Saat lintah menyedot darah, mereka menarik lebih banyak cairan melewati jaringan. Bahkan, ketika lintah sudah di cabut dari tubuh, zat anti koagulan yang diserap oleh jaringan membuat luka terus di suplai darah berjam-jam setelahnya. Penarikan darah juga memungkinkan masuknya darah segar.

Selain kegunaan pada operasi rekonstruksi, klinik Elson-Mete bagian barat Jerman, merekomendasikan penggunaan metode traditional lintah ternyata sangat membantu mengatasi keluhan hipertropik arthritis, yaitu dari rasa sakit dan radang (inflamasi).

Dokter di klinik Elson Mete menggunakan jenis parasit kecil ini kepada 10 pasien berusia rata-rata 68 tahun yang memiliki masalah sakit kronis di lutut. Dokter meletakan 4 lintah di lutut pasien dan dibiarkan selama 80 menit untuk menyedot darah.

Berselang sehari, pasien merasakan berkurangnya rasa sakit secara cepat dan efektivitas perawatan ini bisa bertahan selama sebulan atau lebih. Belum ada efek samping atau infeksi yang ditemukan, tetapi sebagian pasien merasakan sedikit sakit pada gigitan awal di lutut.

1 komentar:

  1. Artikel yang menarik.
    Jika anda membutuhkan lintah hirudinariamanilensis berbagai ukuran dalam jumlah besar ataupun kecil silahkan kontak kami di telepon: 021-97655556/ 08176434677
    email: sales@lintahindonesia.com
    email: www.lintahindonesia.com

    BalasHapus